Wednesday 28 October 2015

Gowes 14 Maret 2015, Madyocondro

Gowes di musim hujan bareng Lanno dan Rijal. Dengan melewati Payaman - Secang - Madyocondro - Jembatan Trinil - Payaman. Sepedaan kali ini cukup jarak dekat saja, kira-kira 13 km. Biar dekat yang penting tidak jauh hati riang jiwa tenang semua senang.
Tuh bener kan? Dekat, 13 km..
Lanno n Rijal. "Woii, difoto malah hapean.."
Benny n Rijal. "Woii, hapean malah difoto.."
(no caption - bingung meh nulis opo)


Gowes 22 Februari 2015, Sraten

Numpang pasang tampang di depan mesin perang. Ki-ka: Benny, Nabdo, Prast.
Gowes lagi, gowes lagi...
Ngga bosen Om? Ngga..
Ngga capek Om? Capek laaahh..

Seperti biasa, kali ini kita tampilkan perjalanan tiga anak muda penjelajah jalanan dengan sepeda. Dengan rute sebagai berikut: Payaman - Kalinegoro - Pasar Sraten - Makam Mbah Nggatak - Permitan - Pandansari - Payaman, rute sejauh 41 km ini ditempuh dengan riang gembira tra la la tri li li..

Distance di cyclo comp.

Dapat pemandangan bagus, foto-foto dulu sekalian istirahat.. Lokasi di Permitan, Magelang.

Monday 19 October 2015

Gowes 8 Februari 2015, Gunung Tidar

Ki-ka: Lanno, Nabdo, Anggra, Benny

Gunung Tidar!! Horaaayy..!! Yap, sebenarnya penulis dari dulu sejak jaman masih SD ingin naik sampai atas Gunung Tidar karena penasaran seperti apa suasana di atasnya. Ada yang bilang ada tank, ada menara, ada kuburan, dan sebagainya. Nah, kebetulan gowes kali ini tujuannya ke Gunung Tidar, maka penulis tidak sia-siakan ingin membuktikan langsung benar atau tidak ada tank dan sebagainya itu di atas sana.

Sekidit share info ya. Menurut wikipedia, asal muasal nama Tidar sendiri banyak versi. Ada salah satu versi yang menyebutkan bahwa nama itu berasal dari kata “Mati dan Modar”. Jadi karena angkernya Gunung Tidar waktu dulu, maka kalau ada orang mendatangi gunung tersebut kalau tidak Mati ya Modar. Silakan klik di sini untuk informasi yang lebih lengkap tentang Gunung Tidar.

Kembali ke topik, dan to the point saja.. Begitu sampai ke tujuan, kami parkirkan sepeda-sepeda di tempat yang tersedia. Harus berbagi lahan parkir sepeda motor, ya mau gimana lagi, memang tidak disediakan parkir khusus sepeda kok. Yo wis ra popo ra usah protes. Setelah merapikan sepeda dan tentu saja menguncinya dengan gembok, kami pun naik ke atas Gunung Tidar.

Ternyata naik ke atas Gunung Tidar sangat melelahkan. Beberapa kali kami istirahat sebentar di jalur pendakian yang sudah diperkeras dan diberi pagar agar pengunjung merasa nyaman dan aman. Tidak lupa. sambil istirahat kami pun berfoto ria. Hasyah, narsis maneh..

Sampai di atas ternyata membentang tanah yang cukup lapang, bisa untuk berlarian ke sana ke mari. Dan memang benar terdapat menara -lebih tepatnya tugu- di sana. Tapi, di mana tanknya ya, kok tidak ada?
Tanah lapang di puncak Gunung Tidar


Tugu yang terdapat di puncak. Ini tugu apa ya?
Jalur pendakian yang sudah diperkeras dan dipagari.

Gowes pulang lewat pecinan.

Lewat Samban. Tampak banyak mobil padat merayap memenuhi jalan dikarenakan arus lalu-lintas dialihkan ke sini.
 Sebetulnya gowes kali ini tidak begitu jauh, malah boleh dibilang gowes jarak dekat, total kira-kira 20an km.
Tapi benar-benar melelahkan. Bukan karena gowesnya tapi karena naik dan turunnya di Gunung Tidar. Jangan salah, menuruni gunung pun ternyata juga melelahkan.


Gowes 21 Desember 2014, Kutoarjo

Om Prast in action...
Apa??? Kutoarjo?? Sampeyan gowes dari Magelang ke Kutoarjo, Mas?? Eiittsss, tenang Saudara, harap tenang semuanya. Bukan, ini tidak seperti apa yang Saudara sekalian tuduhkan kepada kami, semua itu tidak benar. Yang benar, kami para The Ulalas ikut acara fun bike di Kutoarjo, dalam rangka acara HUT BRI (kalau ga salah ingat, maklum hampir setahun yang lalu ketika tulisan ini dibuat)

Oh iya, Kutoarjo sendiri merupakan kecamatan di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Dari Magelang kurang lebih berjarak 60 km, membutuhkan waktu kira-kira 1,5 jam naik kendaraan pribadi - motor atau mobil - untuk sampai ke Kutoarjo. Untuk profil Kutoarjo bisa dilihat di sini.

Baiklah, kembali ke topik utama. Gowes kali ini mengambil rute: start BRI Kutoarjo - Kemiri - Pituruh - Klepu - finish di Sumber Adventure Centre atau lebih dikenal dengan nama SAC. Jarak total yang ditempuh kira-kira 19 km. Sekedar info singkat, SAC adalah area hiburan terpadu di mana terdapat kolam renang, tempat rekreasi, wisata kuliner dan museum otomotif.

Untuk menuju ke Kutoarjo dari Magelang sepeda-sepeda kami dibawa menggunakan Kijang pick up punya Om Prast, istilah kerennya 'diloading'.
Ini aktifitas mbongkar sepeda ketika sampai di Kutoarjo di pagi hari, apa ya istilah bongkar sepeda, unloading kali ya.. Tampak dari ki-ka: Lanno, Nabdo, Prast.
Kalau ini setelah selesai ikut fun bike. Loading sepeda untuk dinaikank ke pick up. Beres-beres sepeda atau pada narsis, Mas? Dari ki-ka: Prast, Nabdo, Rizal, Lanno.
Istirahat makan pada perjalanan pulang. Lihat tuh, sepedanya pada berantakan. Ck, ck, ckk....

Gowes 23 November 2014, Mbaben

Dari ki-ka: Lanno, Anggra, Yuni Prast, Nabdo, Benny. Foto oleh Rijal.
Alhamdulillah... Ini adalah gowes pertama Ngepit Ulala dengan rute sebagai berikut: start SPBU Menowo - Jl. Tidar - Pakelan - Mbaben - Pecinan - Lap. RIN (nonton car free day) - finish di warung soto dekat RST.

Kami start di SPBU Menowo kurang lebih pukul 07.00 pagi. Dipilihnya SPBU Menowo karena kami tinggal tersebar di berbagai penjuru Kota Magelang, makanya kami ngumpul di sini yang dianggap pas ada di tengah-tengah kota (hhmmm, sebenarnya ngga juga sih..).





Ngepit Ulala. Maksudnya apa ini?


Nama yang aneh.. Iya, betul. Ngepit Ulala sebenarnya nama komunitas pecinta sepeda di Magelang, Jawa Tengah. Hhmm, sebenarnya bukan komunitas resmi, tapi mungkin lebih tepatnya sekumpulan teman-teman yang suka sepedaan alias suka gowes. Lantas, kenapa pakai kata ulala?

Jadi begini. Dulu, penulis dan teman-teman sering janjian besok mau gowes ke mana, kumpul di mana, jam berapa, dan sebagainya. Nah semua itu dibahas melalaui sms / pesan WA antar satu teman ke teman yang lain. Maksudnya begini. Penulis usul besok gowes ke sana yuk. Teman A bilang oke, sebentar aku tanya teman B. Eh teman B tidak setuju, dia inginnya gowes ke sini. Terus kembali lagi teman A konfirm ke penulis kalau besok jangan gowes ke sana, tapi ke sini aja yuk.. Ribet kan harus konfirm ke teman yang satu dan lainnya.

Makanya penulis nekat, eh, nekad, nekat atau nekad ya?? Pokoknya penulis akhirnya bikin grup di WA dengan maksud supaya lebih mudah mengkomunikasikan usul tentang gowes. Bukan hanya usul besok gowes ke mana, tapi juga sebagai ajang silaturahmi antar teman. Hasyah, serius tenan to Le..

Terus sebaiknya pakai nama apa ya buat grup ini? Nah, ketika bingung pilih nama grup, tiba-tiba terlintas kata 'ulala'. Yo wis, ora usah mumet-mumet, bikin aja nama grupnya Ngepit Ulala. Ngepit dari bahasa Jawa yang artinya bersepeda.

Nah jadi seperti itulah kira-kira sejarah nama Ngepit Ulala.