Monday 19 October 2015

Gowes 8 Februari 2015, Gunung Tidar

Ki-ka: Lanno, Nabdo, Anggra, Benny

Gunung Tidar!! Horaaayy..!! Yap, sebenarnya penulis dari dulu sejak jaman masih SD ingin naik sampai atas Gunung Tidar karena penasaran seperti apa suasana di atasnya. Ada yang bilang ada tank, ada menara, ada kuburan, dan sebagainya. Nah, kebetulan gowes kali ini tujuannya ke Gunung Tidar, maka penulis tidak sia-siakan ingin membuktikan langsung benar atau tidak ada tank dan sebagainya itu di atas sana.

Sekidit share info ya. Menurut wikipedia, asal muasal nama Tidar sendiri banyak versi. Ada salah satu versi yang menyebutkan bahwa nama itu berasal dari kata “Mati dan Modar”. Jadi karena angkernya Gunung Tidar waktu dulu, maka kalau ada orang mendatangi gunung tersebut kalau tidak Mati ya Modar. Silakan klik di sini untuk informasi yang lebih lengkap tentang Gunung Tidar.

Kembali ke topik, dan to the point saja.. Begitu sampai ke tujuan, kami parkirkan sepeda-sepeda di tempat yang tersedia. Harus berbagi lahan parkir sepeda motor, ya mau gimana lagi, memang tidak disediakan parkir khusus sepeda kok. Yo wis ra popo ra usah protes. Setelah merapikan sepeda dan tentu saja menguncinya dengan gembok, kami pun naik ke atas Gunung Tidar.

Ternyata naik ke atas Gunung Tidar sangat melelahkan. Beberapa kali kami istirahat sebentar di jalur pendakian yang sudah diperkeras dan diberi pagar agar pengunjung merasa nyaman dan aman. Tidak lupa. sambil istirahat kami pun berfoto ria. Hasyah, narsis maneh..

Sampai di atas ternyata membentang tanah yang cukup lapang, bisa untuk berlarian ke sana ke mari. Dan memang benar terdapat menara -lebih tepatnya tugu- di sana. Tapi, di mana tanknya ya, kok tidak ada?
Tanah lapang di puncak Gunung Tidar


Tugu yang terdapat di puncak. Ini tugu apa ya?
Jalur pendakian yang sudah diperkeras dan dipagari.

Gowes pulang lewat pecinan.

Lewat Samban. Tampak banyak mobil padat merayap memenuhi jalan dikarenakan arus lalu-lintas dialihkan ke sini.
 Sebetulnya gowes kali ini tidak begitu jauh, malah boleh dibilang gowes jarak dekat, total kira-kira 20an km.
Tapi benar-benar melelahkan. Bukan karena gowesnya tapi karena naik dan turunnya di Gunung Tidar. Jangan salah, menuruni gunung pun ternyata juga melelahkan.


No comments:

Post a Comment